Mengapa peserta The X-Factor Mencoba Bunuh Diri?

Peserta The X Factor, Jahmene Douglas, merasa beruntung bisa mengikuti acara pencarian bakat itu. Ia pun senang karena mendapat sambutan yang baik. Namun, di balik penampilannya yang tenang, tersimpan kisah sedih dari pria berusia 21 tahun ini. Douglas mengaku dirinya sempat putus asa dan mencoba untuk mengakhiri hidupnya.

Diakui Douglas, dulu ia sempat mengunci diri di kamar mandi dan berniat untuk bunuh diri. Ia tak sanggup lagi mendapat perlakuan kasar dan menjadi korban kekerasan dari ayahnya.

"Aku tak menemukan jalan keluar, jadi saya mengunci diri di kamar mandi dan mencoba minum pil," kata Douglas seperti dikutip dari Daily Mail.

Tetapi, sang kakak menyelamatkannya. "Daniel mendobrak pintu dan berkata, 'Apakah kamu bodoh, apakah kamu tahu berapa banyak orang yang mencintai kita?" ujar Douglas menirukan ucapan kakaknya. Douglas pun tersadar dan mencoba melanjutkan hidupnya.

Sayang, tiga tahun kemudian, justru kakaknya yang memilih mengambil jalan pintas dengan bunuh diri. Daniel juga mengalami nasib yang sama, selalu mendapat perlakuan kasar dari sang ayah, Eustace. Ketika ayahnya keluar dari penjara, Daniel menghilang dan ternyata ia bunuh diri.

Sebelum bunuh diri, Daniel sempat menulis sebuah catatan bunuh diri yang memilukan. Daniel meminta adiknya untuk terus bernyanyi karena hal itu dapat membantu orang lain.
Pesan dari almarhum kakaknya itulah yang menjadi penyemangat Douglas untuk menjadi yang terbaik di The X Factor. Ia juga salah satu yang difavoritkan untuk menjadi juara di acara pencarian bakat tersebut.
Ketika tampil di panggung The X Factor, Douglas menyatakan mendedikasikan kesempatan itu kepada almarhum kakaknya. Ia menganggap kakak laki-lakinya itu telah menyelamatkan hidupnya.